MMC - Tuhan punya berbagai cara untuk mengundang umat-Nya yang dipilih untuk bisa ke tanah suci guna menjalankan ibadah haji. Salah satunya dialami Dwi Yulianto, jamaah haji asal Kebonarum, Klaten, Jawa Tengah. Ia tercatat jamaah haji Klaten kloter 75 asrama haji Donohudan Boyolali.
Pria 59 tahun itu berkat ketekunannya berjualan sayur tokolan, ia berhasil mewujudkan mimpinya pergi ke tanah suci.
Ia rela antar sayur tokolan itu ke beberapa warung makan. Tokolan itu sayur khas untuk makanan soto. Menjamurnya toko soto di kota bersinar, jadi peluang Yulianto meraup cuan.
Keuntungannya berjualan sayur tokolan atau juga dikenal dengan tauge ini dikumpulkan sedikit demi sedikit. Bersama istrinya, berkat ketekunannya itu mengantarkan Yuli bisa berhaji ke tanah suci.
"Alhamdulillah saya saat sudah di kota suci Mekkah. Rasanya seperti mimpi'" ungkap Yuli saat bincang bincang dengan reporter RSPD Klaten saat diwawancarai di acara Informasi Haji' Terkini Klaten 2025 Kamis lalu (29/5).
Yuli punya istilah sendiri untuk mengungkapkan perjalanan spiritualnya ke tanah suci. Bagi yang jarang mendengar, istilah itu menurutnya terasa unik.
"Kalau perjalanan haji saya itu istilah nya batok muka. Artinya saya bisa naik haji karena bakul tokolan Munggah kaji" jelasnya sambil berkelakar.
Terkait layanan petugas haji di Mekah, Yuli mengaku sangat puas. Apa yang dilakukan petugas haji sangat membantu lancarnya ibadah haji.
"Semua layanan haji para petugas sangat baik. Mulai pembagian kartu nusyuk, transportasi, makanan sampai layanan kesehatan. Jamaah haji secara rutin dipantau kesehatannya. Di Mekah siangnya cukup panas. Di Masjidil Haram kami sholat wajibnya subuh, magrib dan insya. Kalau asar dan luhur sholat di mushola hotel untuk menjaga stamina" pungkasnya.
Secara umum diinformasikan jamaah haji Klaten dalam kondisi baik. Saat ini jamaah haji berada di tanah suci Mekkah untuk mempersiapkan diri ibadah armuzna di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Penulis Joko Priyono Klaten.