• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Bocah Malang, Rangga Harus Mengalami Kebutaan Mendadak di usia 6 Tahun

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Minggu, 02 Oktober 2022, Oktober 02, 2022 WIB Last Updated 2023-03-08T23:19:36Z

     


    KLATEN -  Nasib malang Rangga, bocah enam tahun asal Sidowayah, Polanharjo, Klaten menggugah  keprihatinan banyak pihak.  Ibarat pepatah,  untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak.

    Bocah yang punya nama lengkap Rangga Dimas Iskandar itu harus mengalami kebutaan mendadak akibat ada selaput yang menutupi organ penglihatannya. Derita Rangga pun belum berakhir. Ketika bocah malang itu dirundung kebutaan, kenyataan pahit harus diterima karena ia  ditinggal pergi sang ayah yang bercerai dengan ibunya.

    Berutung Rangga tertolonng dengan program Jaminan Kesehatan Kartu Indonesai Sehat (KIS), pengobatan gratis dan Bantuan Sosial Pangan (BSP) dari pemerintah.

    Berdasarkan informasi yang bisa dihimpun marimenyeru.com, Rangga dan ibunya,  kini tinggal bersama neneknya. Hal ini disebabkan sang ayah tidak diketahui rimbanya, meninggalkan rumah, sejak Rangga sakit.

    Kabarnya ayah Rangga pergi keluar kota. Awalnya ia (ayah Rangga) kerja serabutan di Klaten. Ketika tahu Rangga sakit, sang ayah pamit untuk cari duit, bekerja keluar kota.

    Sampai berita ini ditulis, ayah Rangga belum kembali ke rumah untuk menengok dan mengabarkan kondisi keluarga.

    Terkait sakit Rangga yang kini mengalami kebutaan mendadak,, diperoleh keterangan awalnya bocah enam tahun itu mengalami panas badan dan alergi obat.  Setelah diadakan pemeriksaan ternyata diketemukan ada selaput yang menutup organ mata Rangga.

    Biar pun mengalami kebutaan, Rangga mengaku ingin tetap sekolah. Kondisi keterbatasan penglihatannya, membuat Rangga harus melakukan banyak penyesuaian.

    Saat ini Rangga dalam pengawasan kesehatan medis lewat pemerintah setempat.  Karena keterbatasan ekonomi, Rangga sudah masuk dalam layanan kesehatan KIS untuk pengobatan gratis dan bantuan Bantuan Sosial Pangan atau BSP untuk keluarganya.

    Penulis Joko Priyono Klaten.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini