Desa Trucuk Akan Pentaskan Jatilan Kembang Sepasang dan Pawai kemerdekaan HUT RI Ke-80

 

(Foto karnaval Klaten, Sumber Diskominfo 2023)

KLATEN – Pemerintah Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten tak mau kalah dalam merayakan HUT RI Ke-80. Digagas oleh Kepala Desa Sagiyo, pemerintah desa Trucuk akan melaksanakan pawai kemerdekaaan diikuti warga desa.

 

Puncaknya warga desa akan dihibur dengan pentas seni jatilan Kembang Sepasang. Warga bisa datang dan menikmatinya hiburan itu secara gratis.  Acara pawai kemerdekan dan seni jatilan itu akan dilaksanakan Ahad, 24 Agustus 2025 berpusat di lapangan sepak bola setempat.

 

“Saya ingin warga Trucuk ikut merasakan kemerdekaan itu dengan pawai kemerdekaan.  Jadi per rukun warga (RW) agar mengusung potensi warganya. Temanya tidak boleh sama.  Nanti yang melintas diundi.  Startnya mulai dari ujung balai desa dan finish di lapangan sepak bola” jelasnya kepada MMC Media Selasa pagi (19/8).

 

Tidak hanya itu, Kades Sagiyo juga akan menyuguhkan kejutan dan hiburan yang menarik.  Salah satunya adalah pentas seni tradisional jatilan.

 

“Nanti pemerintah desa akan menghibur warga dengan seni tradisional jatilan. Grupnya sudah disiapkan bertempat di lapangan sepakbola dukuh Srebeg Cilik. Tak hanya itu untuk kemasan pawai kemerdekaan kami mengundang MC dari Kabupaten Klaten, Mbak Deanita.  Semoga bisa hadir, kami pemerintah desa juga akan mengundang Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo untuk bersama memeriahkan HUT Ke-80 RI khususnya di Desa Trucuk” pungkasnya.

Pemerintah Desa Trucuk agar melaksanakan pawai kemerdekaan dan pentas hiburan seni tradisional jatilan di lapangan sepak bola Dukuh Srebeg Cilik desa setempat Ahad (24/8).

 

Pawai kemerdekaan akan diikuti rukun warga setempat. Start dimulai dari ujung desa melewati balai desa Trucuk dan finis di lapangan sepak bola setempat.  Warga akan disuguhi hiburan gartis seni tardisonal jatilan.

 

Harapannya selain untuk memeriahkan HUT Ke-80 RI, dengan pawai kemerdekaan itu warga desa bisa menyuguhkan potensi dan ekonomi  desa seiring memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

 

Penulis Joko Priyono Klaten