KLATEN – Lapangan sepak bola Desa Trucuk, Kecamatan
Trucuk, Kabupaten Klaten riuh antusias warga menikmati pawai kemerdekaan HUT RI
Ke-80 (Ahad, 24/8). Sebanyak 10 kontestan perwakilan dukuh dan rukun warga
mampu menghibur ratusan warga yang memadati tanah lapang di bawah sinar
matahari yang terik siang itu.
Start dari ujung desa para kontestan sudah
berbaris. Berjalan sekitar 1 km para
kontesten melewati balai desa menuju lapangan sepak bola Desa Trucuk yang
berjarak 400 m dari kantor desa kea rah selatan.
Panggung dan tenda tamu undangan sudah berdiri di tengah
lapang. Tak ketinggalan para pelaku UMKM
sudah disiapkan panitia. Makanan jajanan, minuman, soto gerabah, buah, teh jumbo
sampai mainan anak ikut meramaikan acara
pawai kemerdekaan.
Ada pentas prosesi pengantin Jawa asal dukuh Kacar
desa setempat. Jatilan berpadu patung ogoh-ogoh
dari dukuh Srebeg Cilik. Ada fragmen Rara Jonggrang, lawakan entit, tembang dolanan
panen padi para petani diiringi nenek-nenek main gejok lesung, sampai drama
Putri Nusantara mampu menghibur warga yang menyemut tumpah di tengah lapang.
Tak ketinggaln sejumlah tokoh penting juga hadir di
lapangan. Ada wakil rakyat DPRD Jawa
Tengah Kadarwati, anggota DPRD Klaten Mulyatminah, Camat Trucuk Mardjana dan
Forkompincam, Kepala Desa Sagiyo dan perangkat Desa Trucuk hadir lengkap.
Tak kalah Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo turut
hadir. Datang sekitar jam 11.00 siang
mengenakan kaos merah dan celana panjang olahraga warna putih, Bupati Klaten akrab
menyapa warga dan mengunjungi stan UMKM sambil sesekali melayani para emak yang
mengajak berswafoto.
“Saya mengapresiasi Pemerintah dan warga Trucuk
mengadakan pentas budaya dalam rangka HUT RI Ke-80. Hari ini agenda saya padat. Tapi alhamdulillah saya bisa mengunjungi
warga Trucuk. Semoga dagangannya
laris. Yang masih jomblo, tahun ini saya
doakan semoga segera terlihat hilalnya tahun ini” jelasnya sambil disambut
tepuk tangan warga.
Bupati Hamenang asli asal Desa Jatipura, Trucuk itu
berharap pentas budaya itu bisa berkelanjutan.
“Saya berharap tahun depan Pentas Budaya Desa
Trucuk bisa diadakan. Selamat semuanya” pungkasnya.
Ketua Karang Taruna Manunggal Bakti Joko Subekti sebagai
ketua panitia Pentas Budaya Desa Trucuk 2025 menjelaskan kalau acara dirancang
kerja sama pemerintah desa setempat. Ia mengaku senantiasa diajak bareng Pemerintah
Desa Trucuk dalam kegiatan desa.
“Kepala Desa Trucuk Bapak Sagiyo selalu melibatkan
anak muda dalam momen – momen pentas budaya. Tidak hanya itu fasilitas olahraga
seperti sepak bola, bulu tangkis, tenis meja dan lain juga mendapat
perhatian. Termasuk para UMKM bisa ikut
berkembang dengan pentas budaya ini” jelasnya kepada marimenyeru.com di
lapangan desa Trucuk (Ahad, 24/8).
Joko mengaku mendukung program dan kegiatan Pemerintah
Desa Trucuk. Ia mengatakan karang taruna desa diberi ruang untuk ikut membangun
desa.
“Karang taruna Manunggal Bakti itu wadah para
karang taruna desa. Jadi setiap dukuh
karang tarunanya diwadahi dalam Manunggal Bakti. Kalau ada permasalahan
komunikasi antar pemuda desa lebih mudah.
Jadi selama ini kondusifitas desa terjaga dan aman” ungkapnya.
Penulis Joko Priyono Klaten