• Jelajahi

    Copyright © MARI MENYERU
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    pasang

    Subscribe YouTube

    Rahasia Amal Jenderal Besar Sudirman Yang Konon Dikenal Orang Sakti, Ini Penjelasan Sang Cucu

    JEPRI JOKO PRIYONO KLATEN
    Selasa, 26 Agustus 2025, Agustus 26, 2025 WIB Last Updated 2025-08-27T01:39:10Z

     



    MMC Media – Siapa warga bangsa yang tak mengenal tokoh mahsyur seorang Jenderal Besar Sudirman.  Pahlawan di masa kemerdekaan itu sangat ditakuti penjajah Belanda kala itu dengan strategi perangnya yang jitu melumpuhkan musuh,  perang gerilya.

     

    Taktik perang gerilya yang dilakukan Jenderal Sudirman dan pasukannya benar – benar bikin Belanda kelimpungan. Menyerang di waktu malam, memukul dengan serangan mendadak di saat musuh terlelap lalu sekejap hilang bak ditelan bumi membuat penjajah Belanda kehilangan akal dan menderita kekalahan.

     

    Padahal rakyat Indonesia dan Belanda mengetahui, pahlawan kelahiran Purbalingga, 24 Januari 1916 itu sedang menderita sakit keras.  Sakitnya bukan main – main.   Jenderal Besar Sudirman mengindap kanker paru – paru akut.

     

    Itulah kehebatan Jenderal Sudirman.  Sakit paru – paru yang diderita tak mengalahkan jiwa dan semangatnya untuk berjuang melawan kebengisan penjajah.

     

    Itulah jiwa besar seorang pahlawan teladan. Jiwa yang besar itu mampu mengalahkan badannya yang lemah.  Sakit itu tak mampu menghentikan langkahnya untuk terus berjuang memperjuangkan sebuah kemerdekaan.

     

    Presiden Sukarno pun mengakui semangat perjuangan Jenderal Sudirman sewaktu memimpin menjadi presiden pertama RI.  Bahkan sang presiden minta Sudirman istirahat berperang. Tak terkecuali Sri Sultan Hamengku Buwana IX, raja Kasultanan Keraton Yogyakarta pun takjub dengan pengorbanan pejuang sekaligus mantan santri  KH Busyro Syuhada pimpinan  pondok pesantren di Kecamatan Bawang, Banjarnegara itu (TribunBanyumas.Com).

     

    Keislaman seorang Sudirman ditempa sejak muda. Setelah nyantri dengan KH Busyro Syuhada, Sudirman muda beralih menjadi guru ngaji di sekolah dasar. Tahun 1936 Sudirman dipercaya menjadi Ketua Pemuda Hisbul Wathan di Kabupaten Cilacap.  Padahal usianya masih terhitung belia, yakni 20 tahun.

     

    Tapi kemampuan dakwahnya sudah mumpuni. Ia tak canggung harus berdiri memberi ceramah di atas mimbar, biar pun usianya masih sangat muda.  Maka tak heran biar pun terhitung muda, kematangan dan jiwa kepemimpinan Sudirman diakui banyak kalangan yang kelak menempa dirinya menjadi sosok tangguh.

     

    Ada cerita unik dibalik perjuangan gerilya Jenderal Besar Sudirman.  Suatu malam rumah beliau dikepung Belanda. Banyak yang bilang setiap dikepung musuh, Jenderal Sudirman selalu lolos.

     


    Menurut cerita, malam itu saat rumah dikepung Belanda, sang Jenderal sembunyi di parit – parit selokan pinggir desa alias grumpul. Beliau sembunyi dibalik semak – semak. Herannya, pasukan Belanda mondar – mandir ditanggul dekat semak tempat beliau sembunyi.  Anehnya, pasukan itu seolah buta. Mereka tak melihat dimana Sudirman berada. 

     

    Padahal andaikan saja, sang jenderal batuk karena sakit paru – parunya, tentu dengan mudah pasukan Belanda menemukan titik persembunyiaan. Tapi itulah bukti pertolongan Allah SWT.  Jenderal Sudirman tidak batuk dan akhirnya selamat dari sergapan musuh.

     

    Banyak yang bilang Panglima Besar Jenderal Sudirman punya jimat keramat.  Tapi sangkaan itu tidak benar. Beliau tidak menyimpan jimat atau benda ampuh yang dikeramatkan.

     

    Menurut Ganang Priyambodo, cucu Jenderal Sudirman seperti ditulis Okezone.Com melansir dari RRI.Net. Offecial mengatakan kalau pahlawan yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta itu tidak punya jimat.

     

    Banyak yang mengatakan Jenderal Sudirman orang sakti. Konon dia memiliki jimat ampuh untuk melindungi dirinya dari serangan Belanda saat perang berlangsung. Namun jimat yang dimaksud bukannya sebuah benda, melainkan menjaga wudhu, sholat tepat waktu, serta mengabdi pada bangsa dan negara.

     

    Jadi jimat sakti Panglima Besar Jenderal Sudirman itu adalah keistiqomahan menjaga wudlu dan sholat tepat waktu. Bukan benda sakti yang dikeramatkan, tapi amal ibadah yang dituntunkan agama.

     

    Sebuah keteladanan yang sempurna. Seorang pahlawan yang berjuang tanpa pamrih sebab dibangun berdasarkan keimanan yang bersih dan amalan yang ikhlas.

     

    Penulis Joko Priyono Klaten

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini