MMC MEDIA – Angka kasus bunuh diri di Indonesia dari
tahun ke tahun terus meningkat. Realita ini sungguh memprihatinkan sekaligus
miris. Di negara yang dikenal relijius dengan mayoritas umat muslim terbesar di
dunia, realita bunuh diri layak jadi atensi pemimpin bangsa dan utamanya para
dai untuk dicarikan solusi terbaik sekaligus menelesik apa yang sesungguhnya
terjadi.
Bunuh diri itu tidak boleh dimaknai hanya sekedar kasus
orang meninggal dunia. Tapi peristiwa
ini sesungguhnya gambaran ada masyarakat
yang sakit, yakni tergerusnya nilai –
nilai keimanan umat diwujudkan dengan sikap putus asa dalam menggapai rahmat
Allah SWT.
Mengutip berita Republika (15/12/24) mengabarkan
kasus bunuh diri tahun 2023 tercatat 1.214 kasus. Data ini meningkat tajam dibandingkan tahun 2022 yang
mencatat ada 902 kasus. Provinsi Jawa Tengah menjadi wilayah tertinggi kasus
bunuh diri yakni 432 kejadian, baru disusul Provinsi Jawa Timur yang mencatat
ada 225 kasus.
Anehnya faktor penyebabnya pun tidak selalu masalah
yang besar, bahkan terkadang sekedar urusan sepele, tapi tidak bagi pelakunya. Ada yang latar belakangnya putus cinta atau
sekedar ditolak cinta lalu memilih mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Senada dengan kasus itu ada cowok yang
ditolak bertemu oleh sang pacar lalu memilih lompat balkon hotel lantai lima.
Ada temanten baru yang cekcok hebat urusan rumah tangga. Ada alasan
di-bully lingkungan sosial atau sekolah sampai tak kuat akibat sakit
menahun. Ada juga karena terjerat hutang pinjol (pinjaman on line)
sampai himpitan ekonomi.
Keterbatasan ekonomi tidak selalu jadi factor tunggal,
biar pun di beberapa kasus cukup dominan yang menyebabkan orang memutuskan
bunuh diri. Buktinya seorang Elvis
Presley di era 1970-an, raja Rock and Roll asal Amerika Serikat meninggal
diduga overdosis. Padahal sang superstar
kaya raya, ganteng, popular dipuja-puji banyak wanita cantik. Tak terkecuali
menantu Elvis, Michael Jakson sang King
of Pop yang tersohor dengan menarik jingkatnya saat aksi panggung yang menikahi
Lisa Presley juga meninggal dunia dengan cara tragis.
Akhirnya kekayaan dan popularitas tidak selalu
menjamin orang hidup bahagia. Keterbatasan ekonomi pun bukan dalil paling
sakhih penyebab orang lalu tidak bahagia.
Lalu bagaimana al quran memberikan landasan?
Allah SWT mengingatkan dalam al quran surat Az-Zumar ayat 53 yang
bunyinya : Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui
batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tafsir tahlili menjelaskan pada ayat yang lalu digambarkan betapa
buruknya sanksi yang diperoleh orang-orang yang durhaka. Segala apa yang sudah
mereka peroleh di dunia tidak memberi manfaat sedikit pun untuk keselamatan
mereka. Ayat-ayat berikut menggambarkan betapa Allah itu Maha Pengasih lagi
Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Wahai
hamba-hamba-Ku, yang telah berbuat melampaui batas terhadap diri mereka sendiri
karena banyak melakukan kedurhakaan! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya selama yang berdosa itu
bertobat dan kembali ke jalan yang lurus. Sungguh, Dialah Zat Yang Maha
Pengampun, Maha Penyayang.”
Sedang nasehat lain juga Allah SWT terangkan dalam surat Yusuf ayat 87
yang menerangkan : Wahai anak-anakku, pergi dan carilah berita tentang Yusuf
beserta saudaranya. Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali kaum yang kafir.”
Sebagai nabi dan rasul, Nabi Yakub sebenarnya tahu Nabi Yusuf masih
hidup, hanya saja Allah belum memberitahukan tempat keberadaannya. Untuk itulah
Nabi Yakub meminta anak-anaknya mencari Yusuf dan menjemput Bunyamin, “Wahai
anak-anakku! Pergilah kamu kembali ke Mesir, dan carilah berita tentang Yusuf
dan saudaranya, Bunyamin, dan jangan kamu berputus asa dari rahmat dan
pertolongan Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat dan
pertolongan Allah, melainkan hanyalah orang-orang yang kafir.”
Kesimpulannya aksi bunuh diri adalah perilaku yang
dilarang agama dan tidak terpuji. Berserah
diri dan curhat di tengah malam dalam tangisan sujud lalu beramal baik adalah cara
terbaik mengatasi segala permasalahan hidup. Bahagia itu ketika kita mudah dan
dimudahkan beribadah dan berbuat baik.
Maka solusinya Adalah menjaga kedekatan hati dengan Allah SWT dan jangan
pernah dilepaskan. Lalu perbanyak bersilaturakhim untuk merasakan nikmatnya
ukhuwah.
Wallahu a'lam bish-shawab, hanya Allah yang paling mengetahui kebenaran
yang sesungguhnya.
Penulis Joko Priyo Utomo Klaten



